Skip to main content

Puisi Suratku Terakhir

Puisi Suratku Terakhir
Puisi surat terkahir. Pengertian Surat adalah suatu sarana komunikasi tertulis untuk menyampaikan info, pernyataan ataupun pesan pada pihak lain yang memiliki keperluan kegiatan dengan bentuk tertentu. dengan demikian surat membawa berita, pernyataan atau pesan yg diperlukan informasi itu akan tersampaikan kepada yg dituju oelh penulis surat.

Jika ditinjau dari sifatnya, surat artinya jenis karangan paparan, karena pengirim surat mengemukakan maksud serta tujuannya, menjelaskan apa yg dipikirkannya serta dirasakannya melalui surat. berbeda halnya Jika dicermati dari wujud penuturannya, surat adalah percapakan tertulis, dari seorang pada seseorang, asal seseorang pada forum, asal forum kepada seorang, atau dari forum ke forum.

Berkaitan dengan kata surat, di bawa ini dua puisi bertema surat adapun masing masing judul puisinya antara lain.
  • Puisi surat terakhir
  • Puisi suratku
Salah satu penggalan baitnya. "bahagia selamanya walau bukan bersama dengan ku tuhan Ini adalah surat terakhir ku tuhan Aku mohon kabulkan permintaan ku yang terkhir tuhan". Selengkapnya dari bait ini, disimak saja puisinya berikut ini.

Puisi Surat Terakhir

Tuhan...
Aku tau hidup ku tidak lama lagi di dunia ini oleh karena itu,
Tuhan kabulkan permintaan ku yang terakhir.

Tuhan jika dia bukan milik ku jadikan dia milik seseorang yang lebih sempurna tuhan.
Aku ingin dia bahagia tuhan
aku ingin dia terus tersenyum walau bukan bersama ku
jangan biarkan dia sedih dan menangis tuhan...
jangan hilang kan senyuman dari wajah nya...
aku ingin dia bahagia selamanya walau bukan bersama dengan ku tuhan...

Ini adalah surat terakhir ku tuhan
Aku mohon kabulkan permintaan ku yang terkhir tuhan...
Aku hanya ingin dia bahagia tuhan..

‪-Riska juwita‬-


Puisi Suratku
Karya: Nasrul Asrudin

Sesekali ini aku membuat bunting suratnya
yang paling terang di antara remang kunang
bagaimana aku bisa membuat guguran setiap rusuknya
yang terakhir serupa angin membentur kincir

Berhamburan pada tiang-tiang yang paling tenang
suratku yang agung berlarian
bermandikan hujan yang tetesnya menganak kerinduan paling damai
dan sesekali kuluruskan pandang mata pada nyanyian sangsai

Kemudian letaknya membentur tuan
dimana tiang-tiang kuhilang
dan suratku yang paling lucu telah menjadi abu
hanya sebatang pohon menanggalkan rindu yang jemu
Aku bersurat kepada malam

Tegal, 2 Des 2015.

Demikianlah puisi Surat terakhir. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi atau puisi religi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.