Skip to main content

Puisi Selingan Remis Senja Mengundang

Puisi Selingan Remis Senja Mengundang
Puisi selingan remis senja mengundang. Puisi senja, senja adalah sore atau masa sesudah terbenamnya matahari. akan tapi banyak orang yang mengartikannya dengan menyebutnya sore atau petang. Namun sesungguhnya senja ialah waktu yang paling indah dari sepanjang hari. sebab senja merupakan pertemuan terang serta gelap. Senja atau maghrib merupakan bagian waktu dalam hari atau keadaan setengah gelap pada bumi setelah matahari terbenam, saat piringan matahari secara keseluruhan sudah hilang dari cakrawala.
Puisi Selingan Remis Senja Mengundang

Berkaitan dengan kata tentang senja, di bawah ini dua puisi senja dari tiga puisi di kesempatan ini, adapun masing masing judul puisinya antara lain.
  1. Puisi selingan remis senja mengundang
  2. Puisi senja di kota bogor
  3. Puisi remis
Salah satu penggalan bait dari ketiga puisi tersebut. "Berarak hembus mendayu berdendang senja di kota bogor Hanyut dalam bidikan rinai, Yang menggumpal guratan melepas luruh, di awang-awang Seperti kapas terbang meringis Kepakan sayap-sayap hilang". Selengkapnya dari bait ini, disimak saja puisinya berikut ini.


PUISI SELINGAN REMIS SENJA MENGUNDANG

Ingin kubuka tirai gerimis
Untuk memandang senja
Ingin kusibak sekain remis
Pada sedaun gaun jingga

Langit merahku kini kelabu
Surya tertutup di celah abu
Sore indahku tak lagi berlagu
Bisu senandung tangisan rindu

Melayang -layang kabut tipis
Penuhi awan di awang-awang
Seperti kapas terbang meringis
Kepakan sayap-sayap hilang

Mega berarak hembus mendayu
Selingan angin berdendang-dendang
Gerimis senja jatuh membeku
Dingin merengkuh senja selendang

HONY
Pelabuhan Ratu 170215


PUISI SENJA DIKOTA BOGOR

Dan senja pun datang
Hanyut dalam bidikan rinai
Yang menggumpal melepas luruh

Peluru pun berbulir menerpa deraian
Yang sekian titik berjatuhan membumi
Dengan hembusan dingin sang bayu curi

Lembayung bermalu sembunyi warna
Dari tirai hitam yang kelambu menutup
Sesaat tiada terlihat mendung pun gelayut

Decak-decak gemuruh membunuh surya
Awan-awan mengeluh meminta-minta
Berakhirlah gelap terbitlah genta

Sore berkecipak riuh berbunyi
Jentikan tetes mengendus-endus
Bau tanah mencium daun-daun

Berita hujan datang mengaduh
Sampaikan surya yang tak datang bersimpuh
Petang kini tiada seindah lentera kuning mengayuh

Teras senja dikota bogor
Memayung arakan tetesan hujan
Dibalik pintu sembunyi wajah bermurung muram

H.S
PLB. 280415


PUISI REMIS
Karya MS sang muham

Menghitung jarak disisa malam keruh
berceceran tanya tak terjawab
melingkar lingkar dicakrawala hingga subuh tiba

Ku jumlah sekenanya
sekedar buat ancang ancang melangkah
aku ragu pada hitunganku

Kenapa lah aku ini, dibelenggu bimbang
telah lunturkah warna diri kuwarisi
aku tak percaya hidupku mati langkah
apalagi tersesat dijalan yang kubuat sendiri
setelah itu pᥱrmainan remis !?
ah...tidak !! ini bukan jalanku !!!
meski yang tersisa tinggal mukjizat

‪#‎Belantaraibukota‬, Sabtupagi, Feb 27/2016 = 08:08 Wib

Demikianlah puisi selingan remis senja mengundang, Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi senja di atas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.