Skip to main content

Puisi Kuli Panggul

Puisi Kuli Panggul
Puisi kuli panggul. Kuli panggul adalah pekerja kasar menguras energi. Mereka banyak berada di pelabuahan, stasiun kereta dan di pasar. Kuli panggul umumnya mengangkut barang dari satu tempat ke tempat lain, mereka biasanya menawarkan jasa mereka untuk mengakat barang barang,dari orang yang membutukan tenaga mereka.

Kuli panggul salah satu dari dua judul puisi dikesempaan ini, adapun masing masing judul puisinya antara lain.
  1. Puisi kuli panggul
  2. Puisi tempe lagi tempe lagi
Salah satu penggalan bait dari kedua puisi tersebut"Beban berat menumpu di pundak bungkuk mu, Karena sekarung pengharapan yang masih terbungkus rapat, Terburai berceceran di ujung senja mu, Menyisakan segenggam kerinduan tuk sandarkan beban". Selengkapnya dari bait ini, disimak saja puisinya berikut ini.

PUISI KULI PANGGUL

Pagi buta
Terseok langkahmu susuri lorong-lorong sempit pertokoan
Bawa sekarung pengharapan yang masih terbungkus rapat
Menumpu beban berat di pundak bungkuk mu
Seberat hidupmu yang berjibaku
Rentan renta mu

Tangan-tangan kurus nan gemetar
Raih sepanggul asa dari rintih yang tercecer
Janjikan tawa disela tangismu
Gembirakan hati yang lekang
Kembalikan sejenak kenangan mudamu
Nelangsa

Wanita renta sang kuli panggul
Dalam lorong-lorong sempit pertokoan
Terjepit dan terhimpit karung goni
Limbung lambung lumbung mu
Tergʌmbar jelas dari jejak langkah kakimu
Tertatih

Pagi buta ini
Tiada lagi beban berat menumpu di pundak bungkuk mu
Karena sekarung pengharapan yang masih terbungkus rapat
Terburai berceceran di ujung senja mu
Menyisakan segenggam kerinduan tuk sandarkan beban
Di haribaanNya
____________
Pagi buta ini
Sang mentari pun tak sempat berikan hangatnya
Pada sebujur kaku tua renta
Pun sang jantan terlambat kabarkan berita

Adhy Saputra, 170215, 0010


PUISI TEMPE LAGI TEMPE LAGI

Huh!
Sedikit kecewa hati ini
Bukan lantaran tempe makanan favoritku
Atau menjadi santapan seharihari
Bukan itu

Siapa bilang tempe barang murahan
Ayo ngacung!
Sini gua pentung!
Harga bahan bakunya kadang melambung
Bahkan sampai impor ke negeri seberang

Tempe di meja makan
Hangathangat kuku enaknya dimakan
Loh kok malah jadi perbincangan
Pengusaha
Pedagang
Ibuibu arisan
Pengamat ekonomi
Bahkan kementrian

Bung Karno dulu pernah berpesan
“Janganlah menjadi bangsa tempe”
Masuk kuping kiri ke luar kuping kanan
Apa lacur
Tempe hangathangat kuku
Siap disantap utk hidangan

Apa sih nikmatnya tempe
Cuma panganan rakyat biasa
Eittt tapi jangan salah loh
Sekarang tempe mulai digandrungi
Di malmal
Restauran
Bahkan Hotel berbintang
_______
Walau terkadang
Tuk menikmatinya
Harus sembunyi di bawah meja makan

Adhy Saputra, 230215


Demikianlah puisi kuli panggul. Simak/baca juga puisi yang lain di blog ini, semoga menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.