Puisi Jeritan Hati
Wednesday, February 04, 2015
Puisi jeritan hati. jeritan hati dapat juga diartikan keluh kesah yang ada di dalam hati, jeritan hati kadang juga diartikan suatu penderitaan yang dirasakan seseorang dan lain lain sebagainya, berkaitan dengan kata jeritan hati dibawah ini dua puisi tentang jeritan hati.
Salah satu penggalan bait dari kedua puisi jeritan hati tersebut. "melanda jiwa-jiwa hampa Menahan pedih kuyup berselimut nestapa Menunggu hujan menderu Mengharap temu mimpi baru Penyuluh terang di jelaga Suka cita memeluk raga". Selengkapnya dari bait ini, disimak saja puisinya berikut ini.
Sejuta dendam bergejolak menganiaya
Sumpah serapah memanggil penguasa
Termakan derita korban siksa
Bencana melanda jiwa-jiwa hampa
Menahan pedih kuyup berselimut nestapa
Menunggu hujan menderu
Mengharap temu mimpi baru
Kapan senja merah sirna
Pelangi tujuh warna menghias nirwana
Penyuluh terang di jelaga
Suka cita memeluk raga
Guntur
04 Feb 2015
ku tak dapat pejamkan mata , dan terjaga dari tidurku,,,
ku hanya menatap langit-langit kamarku,,,,
°entah kenapa rasa hati ini perih, bagai tergores belati,,,
panas mengelepar, bagai terkena serangan bom atom yang dahsyat,,
° entah mengapa akupun bertanya-tanya dengan diri ku,,,
tapi tak jua ku yemui jawabannya,,,
aku hanya terdiam ,dan beruraian air mata,,,
gagap rasa tak beraturan mengendap-ngendap dalam jiwa,,,
°Ohhhh ,,, rasa apa ini,,,?
bisa membuatku ingin menjerit,, meronta,, dan memaki diri sendiri,,,
° ku terbangun dari baringku,,
dan ku coba pijakan kaki melangkah menuju wudhu ,,
agar basah hati ini kembali tenang dari keresahan,,,
ku bersimpuh dan memohon ampunan-Nya,,,
# Vieta peace #
tngerang, 130714
Demikianlah Puisi jeritan hati. Simak/baca juga puisi yang lain di blog ini, semoga uisi tentang jerita hati diatas dapat menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Salah satu penggalan bait dari kedua puisi jeritan hati tersebut. "melanda jiwa-jiwa hampa Menahan pedih kuyup berselimut nestapa Menunggu hujan menderu Mengharap temu mimpi baru Penyuluh terang di jelaga Suka cita memeluk raga". Selengkapnya dari bait ini, disimak saja puisinya berikut ini.
PUISI JERITAN HATI
Semburat jingga terbakar suryaSejuta dendam bergejolak menganiaya
Sumpah serapah memanggil penguasa
Termakan derita korban siksa
Bencana melanda jiwa-jiwa hampa
Menahan pedih kuyup berselimut nestapa
Menunggu hujan menderu
Mengharap temu mimpi baru
Kapan senja merah sirna
Pelangi tujuh warna menghias nirwana
Penyuluh terang di jelaga
Suka cita memeluk raga
Guntur
04 Feb 2015
Puisi Jeritan Hati
°saat pagi dini yang temaram,,ku tak dapat pejamkan mata , dan terjaga dari tidurku,,,
ku hanya menatap langit-langit kamarku,,,,
°entah kenapa rasa hati ini perih, bagai tergores belati,,,
panas mengelepar, bagai terkena serangan bom atom yang dahsyat,,
° entah mengapa akupun bertanya-tanya dengan diri ku,,,
tapi tak jua ku yemui jawabannya,,,
aku hanya terdiam ,dan beruraian air mata,,,
gagap rasa tak beraturan mengendap-ngendap dalam jiwa,,,
°Ohhhh ,,, rasa apa ini,,,?
bisa membuatku ingin menjerit,, meronta,, dan memaki diri sendiri,,,
° ku terbangun dari baringku,,
dan ku coba pijakan kaki melangkah menuju wudhu ,,
agar basah hati ini kembali tenang dari keresahan,,,
ku bersimpuh dan memohon ampunan-Nya,,,
# Vieta peace #
tngerang, 130714
Demikianlah Puisi jeritan hati. Simak/baca juga puisi yang lain di blog ini, semoga uisi tentang jerita hati diatas dapat menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
