Skip to main content

PUISI RENUNGAN PAGI

PUISI RENUNGAN PAGI

Puis renungan pagi. Puisi pagi kali ini adalah puisi renungan sebagaimana diketahui kata renungan berasal dari kata renung artinya memikirkan sedang sesuatu hal dalam diam.

Jadi Renungan dapat diartikan suatu keadaan dimana diri kita sendiri berinterkasi atau mencari jalan keluar dari suatu permasalahan yang dialami.

Biasanya seseorang akan merenung ketika iya ingin benar- benar merasakan, serta ingin mengungkapkan apa yang ada pada didalam pikirannya. atau saat merasakan perasaan yg tak dapat di gʌmbarkan dengan kata-kata. dan ingin mencari jalan keluarnya.

Dan puisi renungan pagi judul salah satu dari puisi tiga puisi yang diupdate di kesempatan ini, dan adapun masing masing judul puisinya antara lain:

  1. Puisi renungan pagi
  2. Puisi mencari diriku sendiri
  3. Puisi renungan hati

Tiga puisi tentang renungan dan salah satunya adalah puisi renungan pagi.


Puisi Tentang Renungan

Bagaimana cerita dan makna puisi dari ketiga puisi yang bermakna renungan, untuk lebih jelasnya silahkan disimak puisinya, berikut ini semoga bermanfaat di pagi hari anda.


PUISI RENUNGAN PAGI

Taubat
Sudah siapkah?
Saat mizan kita dihitung,
Diposisi manakah kita
Hanya dua pilihan dan satu ketetapan
Menangis sesal atau tersenyum bahagia

Sebelum terlena terlalu lama
Kembalilah bersimpuh
Akuilah tiap kesalahan
Jagan abaikan kasih sayang Tuhan pada kita

Ingatlah
Kita bukan apaa-apa
Kita hanya segumpal debu
Yang akan binasa oleh waktu

Keanggkuhan, harta benda hanya pemandangan tak berharga disana
Tangis sesalan menjadi siasia
Mata kita pasti akan terpejam untuk selama-lamnnya
Itu sebuah kepastian
Maka dari itu
Sebelum tertutup sepenuhnya
Khidmadkan hati pada ilahi
Dalam indahnya taubat ..


Puisi Mencari Diriku Sendiri
Oleh: Muhammad Gie Azhar Makaroda

Perjalanan alam begitu panjang.
Kupelajari dunia lewat jendelanya.
pustaka semakin menebal di tumpukannya.
Takku temukan aurat dunia yang katanya mewakili surga.

Kuturuti alur sungai dan kutemukan muaranya.
Kudatangi ombak lautan dan kutemukan pantainya.
Kudaki gunung dan kutemukan puncaknya.
Kuselami lautan dan kutemukan surga ikannya.

Kemudian.
Dalam khusu renungan, aku mencari diriku sendiri.
Tak kutemukan apa apa ?
tak kutemukan untuk apa ?
Apakah aku ada untuk tiada ada.

Atau apakah aku Seperti purnama yang terbagi dua :
Menjadi Purnama seperti Sang tunggal yang menguasai siang lewat terik panasnya.
Atau sang mata esa yang menjadi pelita simbul malam.


PUISI RENUNGAN HATI
Oleh: Arie Yanti Sukoco

Tuhan. ...bila rasaku memang untuk dia peliharalah rasa ini ....
Tuhan. ...bila rinduku teruntuk dirinya tentramkanlah dia
Tuhan .... bila rasa dan rindu ini terlarang jauhkanlah
Kuhanya manusia biasa yang punya rasa dan rindu

Bila dalam titian hidupku berubah. ...itu atas kehendak-Mu
Bila dalam renungan hidupku tanpa ada kata sepakat. ...itu juga atas kehendak-Mu

Tuhan. ...bila masa coba-Mu ku lelah itu juga atas kehendak-Mu
Dalam renungan hidup ini dan perjalanan ini semua tlah melewati fase fase kerendahan hati dan tunduk dalam peraturan-Mu
Selalu berserah diri. ..,intropeksi diri. ...dan mawas diri
Tuhan. ....apapun itu kan kupasrahkan semua perjalananku hidup dan matiku
-------------


Demikianlah tentang puisi renungan pagi dan dua puisi lainnya. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label puisi religi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.