Skip to main content

Puisi Tembang Lara

Puisi Tembang Lara
Puisi tembang lara. Lara biasa diartikan sedih, susah hati atau sakit hati, kata lara merupakan sebuah homonim sebab arti-artinya memiliki ejaan serta pelafalan yg sama namun maknanya tidak sama. Kata lara memiliki arti dalam kelas kata sifat atau adjektiva sehingga kata lara bisa mengubah kata benda atau kata ganti, umumnya dengan menjelaskannya atau membuatnya menjadi lebih khusus. Lara termasuk dalam ragam bahasa klasik.

Berkaitan dengan lara, salah satu dari dua puisi di kesempatan ini, berjudul tembang lara, adapun masing masing judul puisinya antara lain.
  1. Puisi teruslah berjalan arjunaku
  2. Puisi tembang lara
  3. Puisi senandung di beranda malam
Salah satu penggalan bait dari kedua puisi tersebut. "Menangislah. Sandarkan jiwamu di sudut lelah. Rebahkan semua beban,tembang lara sang penggoda, seulas senyum kau hias wajah Agar tak tampak derita". selengkapnya dair dari bait ini, disimak saja puisi berikut ini.

PUISI TEMBANG LARA

Raut wajah mu sedap dipandang mata,,
Elok rupa mu sungguh mempesona,,
Kata kata mu begitu indah,,

Tingkah laku mu luwes dan gemulai,,
Mengg0da mata sang pencari cinta,,
Namun di balik semua itu kau simpan luka yg menganga
Kau tahan jerit suara jiwa,,

Dengan seulas senyum kau hias wajah
Agar tak tampak derita yg sllu datang mendera,,
Kau lah sang penjajah cinta,,
Bertahan hidup dalam gelap nya DUNIA


Puisi Teruslah Berjalan Arjunaku

Arjunaku...
Jalan ini penuh liku.
Pengorbanan hanya beku.
Kepedihan membuatmu mati kaku.

Menangislah...
Sandarkan jiwamu di sudut lelah.
Rebahkan semua beban, terasa musnah.
Tak sadarkah, tubuhmu penuh luka nanah.

Biarkan mereka...
Yang melontarkan sampah di muka.
Arjunaku, teruslah berjalan biar penuh luka.
Sendiri kau harus bisa, tanpa mereka...!

"Jon"
Blitar, November 2014


PUISI SENANDUNG DI BERANDA MALAM
Oleh: Putrie Aditya

Senja itu berhias magenta
Seorang perempuan menapak hampa
Seolah langit tak lagi bernuansa
Dikidungkannya tembang gulita

Ia datang dari setapak luka
Berbekal kenangan dalam dada
Degup lara bernada kecewa
Ia jadikan sebuah irama

Dipagutnya bibirbibir temaram
Mencumbu tiap hasrat kelam
Dalam kesaksian suram
Meminang sepi tak berkesudahan

Rintik hujan sore tadi
Tiada mampu mengajaknya menari
Sebab sayap tergores belati
Bahkan darah aliri sepasang kaki

Hening adalah peraduan
Bertilam angan merebah badan
Meski bergeming indah impian
Dirajutnya asa, berbenang hitam

Tak lagi merindu syahdu
Tak lagi hindari tabu
Semua fakta dianggapnya semu
Pahit disemat ucap pun merancu

Langkahlangkah berubah arah
Tak peduli kelak jelaga bersimbah

Demikianlah puisi tembang lara. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.