Skip to main content

Puisi Dia Bernama Kaila

Puisi Dia Bernama Kaila
Puisi dia bernama kaila. Jika melihat dari judul puisi ini, maka akan tersirat seseorang yang di ceritakan dalam bait puisinya, sebagaiman di ketahui, ketika menulis sebuah puisi terkadang apapun objek dapat di kembangkan menjadi kata bait bait yang indah untuk dibaca.

Dia bernama kaila, satu dari dua judul puisi di kesempatan ini, adapun masing masing judulnya antara lain.
  • Puisi dia bernama kaila
  • Puisi meraih kebahagian
Salah satu penggalan bait dari kedua puisi tersebut. "Gadis kecil lusuh tanpa Ibu Bapa Sendiri menanggung beban hidup nan nestapa Menyerang satu penyakit yang tiada 0batnya, Adakah kau sadar hidup ini hanyalah persinggahan, Akankah kau berusaha meraih kebahagiaan sejati". Selengkapnya dari bait ini, disimak saja puisinya berikut ini.

Puisi Dia Bernama Kaila

Seorang gadis lemah sarat lelah
Meniti hari-hari panjang beriring resah
Mengadu tak tau pada siapa kan sandarkan sisa kisah
Pada lembar terakhir hidup sebelum terpisah

Pada denyut nadimu yang melamban
Seiring tapak kaki tiada tujuan
Tiada sesiapa jua keluarga pun teman
Menggores satu sakit panjang tanpa tepian

Dia bernama Kaila
Gadis kecil lusuh tanpa Ibu Bapa
Sendiri menanggung beban hidup nan nestapa
Menyerang satu penyakit yang tiada 0batnya

Dia bernama Kaila
Terbaring pada tepian jalan beratap langit warna tembaga
Meregang nyawa...
Menjemput ajal melepas lara.

By: yuand 140914 tpi.


Puisi Meraih Kebahagiaan

Kala senja berkilau cahaya emas menyapamu,
Mendekapmu hangat selaksa ibu memeluk anaknya,
Adakah engkau menyadari kebesaran Tuhan,
Akankah kau bersyukur atas karunia-Nya.

Ketika hembusan angin menyisir kulit di sekujur tubuhmu,
Menawarkan kesejukan pada gersangnya pori-porimu,
Adakah kau sadar hidup ini hanyalah persinggahan,
Akankah kau berusaha meraih kebahagiaan sejati.

Saat senja semakin kabur dari jarak panjang,
Mengiringi langkah mentari yang kian terbenam,
Adakah terlintas di benakmu tuk membasuh wajah kusutmu,
Akankah kau bersujud dan berdoa pada-Nya.

Renungkanlah wahai kawan,
Atas tutur kata yang telah terucap,
Atas tindak-tanduk yang telah tegerak,
Demi pijakan dan pergerakan di hari esok

-Astra Jingga-


Demikianlah puisi dia bernama kaila, baca juga puisi puisi yang lain kami update di blog ini, semoga puisi di atas dapat menghibur dan bermanfaat. terima kasih sudah berkunjung. menyimak artikel puisi yang kami update.