Skip to main content

PUISI GEMA GUMAM

PUISI GEMA GUMAM
Puisi gema gumam. Pengertian gema adalah pemantulan suara yg diterima oleh pendengar beberapa saat sesudah bunyi itu berlangsung. misalnya gema yang didapatkan oleh dasar suatu sumur atau suatu bangunan, ataupun pada suatu ruangan, oleh dinding. jeda waktu saat diterimanya gema sebanding dengan jarak dibagi dengan kecepatan bunyi.jadi kata gema dapat juga dikata pantulan bunyi.
Puisi gema gumam

Dan pengertian gumam adalah suara yang tertahan didalam mulut. jadi bagaimana pengertian dengan gema gumam, hanyalah sang penulis puisinya yang tahu, itulah puisi terkadang pembaca hanya menerka nerka artinya, arti sesungguh hanya penulislah yang paham. sebab puisi memang terkadang menggunkan kata persamaan untuk megambar cerita yang ada didalam bait-bait puisi. Yuk kita simak saja puisi gema gumam berikut ini.


PUISI GEMA GUMAM
Oleh: gagat

Fiksi melaju dengan penuh aksi.
Kisah munelusup sendi sendi mimpi.
Peradangan asa menjalar hati.
Tembus intuisi menjelma bait puisi.

Gulana menggumam pemikat rasa.
Jaring pemikiran gamang bermajas.
Kais kias kata dibalik cermin kaca.
Tempa dorongan semangat membias.

Senda melambung tak tau turun.
Hingar riuhkan waras tanpa kurun.
Tegakkan kokoh pundi pundi kasih.
Menginapkan sakit lama merisih.

Rindu gelak prasangka rumit.
Seharusnya undurkan diri tanpa pamit.


DUKA TIADA AKHIR
Oleh: Gustira Agus Tira

Aku Ingin berteriak
Dan menjerit sekeras mungkin
Menandingi kerasnya suara halilintar
Biar tembus gema'nya sampai kelapisan
Langit ke tujuh

Lalu menangis
Mecucurkan air mata sederas mungkin
Menandingi derasnya hujan bulan november
Biar merembas airmata ini sampai ke lapisan bumi ketujuh

Hatiku sesak
Terhimpit derita yang bertahta
Hatiku lumpuh
didera duka bertubi tubi

Badai tak henti menerpa
Mana bisa aku berdiri dengan tegak
Kedua kakiku tak kuasa
Menahan tubuhku yang terjajah lara

Dunia
candamu sungguh keterlaluan
Kepayahan aku berlari kesana kemari
Menggendong asa agar tak terlempar

Rana
Cambukanmu membuat aku terhempas hingga membuat aku susah bernafas
Terpuruk dalam lumpur derita

Malapetaka
siang malam kau suruh aku menyenandungkan tangis kecil berirama lara
meneteskan air mata
meletakan dagu diatas dengkul
dengan rambut panjangku yang tak pernah kuatur
karena sibuk menyapu air mata di atas panggung Derita.
Merindukan bahagia di bawah cahaya purnama..
---------

Demikianlah puisi gema gumam. Simak/baca juga puisi yang lain di blog ini, semoga menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.