Skip to main content

#Kumpulan puisi tentang sepi dan rindu, abadi, kekasih, dalam diam

#Kumpulan puisi tentang sepi dan rindu, abadi, kekasih, dalam diam

Puisibijak.com - Kumpulan puisi tentang sepi dan rindu adalah ungkapan kata puitis menggambarkan perasaan kesepian dan kerinduan dalam bentuk bait-bait puisi tema rindu.

Dalam puisi tentang sepi dan rindu dipublikasikan blog puisi dan kata bijak, puisi bertema sepi dan rindu ini, mengeksplorasi kesunyian jiwa, kesendiri, perasaan kesepian yang mendalam, kehampaan, kerinduan akan sesuatu atau seseorang yang tidak hadir dalam kehidupan.

Dengan kata-kata yang indah dan puitis, puisi tentang sepi dan rindu menciptakan suasana yang melankolis dan menyentuh hati karena berisi kata kata rindu singkat romantis dan kata puisi tentang kesendirian seorang perindu.

Ungkapan perasaan kesepian dan kerinduan dalam tema puisi tentang rindu dan sepi memperlihatkan kerapuhan dan kelemahan manusia dalam menghadapi ketiadaan atau kehilangan.

Berikut daftar puisi dalam kumpulan puisi bertema tentang sepi dan rindu di publikasikan puisibijak.com antara lain:

Bila mencari inspirasi puisi tentang malam dan rindu atau puisi sepi ditengah keramaian, 6 judul puisi tema rindu dan sepi mungkin bisa jadi inspirasi

Kumpulan puisi bertema tentang sepi dan rindu, abadi, kekasih yang jauh, dalam diam

Bagaimana kata-kata sunyi sepi dan rindu terpendam dalam sekumpulan puisi tentang sepi dan rindu dipublikasikan blog puisi dan kata bijak.

Untuk lebih jelasnya disimak saja kumpulan puisi yang menyampaikan pesan rindu dan kesepian yang mendalam karena rindu terpendam dibawah ini

1. Puisi Sepi Memeluk Rindu.

Di tepian senja yang meranggas,
Sepi merayap, peluk rindu dalam angan.
Pudar sinar mentari, teduh gelap pun datang,
Mengiringi getar rasa, dalam kalbu yang merintih.

Sepi merangkul rindu, mesra dalam sunyi,
Bagai dua insan yang tak pernah bersua,
Tapi ada, tetap ada, dalam batin yang resah.
Merindukan belaian, dalam sentuhan tak terucap.

Dalam kehampaan, kenangan hadir mengembara,
Mengisi ruang jiwa yang hampa dan gersang.
Melodi lirih, berdenting merdu di alam sunyi,
Menggenggam erat, membiarkan rindu bertamu.

Sepi yang memeluk rindu, seperti embun pagi,
Mengiringi langkah kaki, di lorong waktu yang tak pasti.
Mengajak merenung, meresapi kenangan manis,
Sambil menanti, dalam sabar yang takkan pudar.

Biarlah sepi terus berdampingan dengan rindu,
Menari indah, dalam irama asmara yang abadi.
Karena dalam sepi, rindu bersemi tiada henti,
Menyatukan dua hati, dalam cinta yang selalu berseri.

2. Puisi Rindu Menyapu Sepi

Rindu menyapu sepi dengan lembutnya,
Seperti embun pagi yang mencium daun-daun kering.
Dalam senyap, ia bergerak meliuk-lentik,
Menyentuh relung hati yang pilu dan sepi.

Sorot matamu terukir dalam kenangan,
Bagai bintang yang bersinar di malam kelam.
Rindu mengalun, mengiringi langkah sunyi,
Mengisi hampa, memeluk erat dalam duka.

Seakan waktu berhenti, saat rindu menyapu sepi,
Kala detak jantung seolah berbicara sendiri.
Berharap hadirmu di setiap hembusan angin,
Menyusuri jalan batin yang tak berujung.

Rindu menyapu sepi, mengukir lukisan diam,
Melintas jarak, menggapai cinta yang kian jauh.
Namun, dalam getaran rindu yang menggema,
Kita bersatu, meski terpisah waktu dan ruang.

Tiap detik berlalu, rindu tak pernah pudar,
Menyulam impian, membawa harap di ufuk jauh.
Sepi pun menjadi teman, dalam perjalanan ini,
Mengantar langkah, hingga tiba saat bersua.

Oh, rindu yang menyapu sepi dengan cinta,
Kau membawa pesan dalam getir yang terpendam.
Bahwa cinta sejati takkan pernah mati,
Dan di setiap rindu, tetap ada cinta yang abadi.

3. Puisi Sepi Dalam Rindu Abadi

Di lorong hati yang sunyi dan sepi,
Dalam rindu abadi, kau tetap hadir bersama.
Bayangmu menerangi setiap malam yang kelam,
Menyentuh jiwaku dengan sentuhan lembut.

Biar waktu berlalu, dan musim berganti,
Namun rindu abadi ini takkan pudar.
Kau tetap bersemayam di dalam sanubari,
Seolah kau hadir di setiap detik yang berlalu.

Kenangan indah bersama terukir abadi,
Seperti lukisan tak lekang oleh waktu.
Meski jarak memisahkan kita di dunia nyata,
Namun dalam rindu, kita selalu bersatu.

Setiap hembusan angin membawa cerita,
Mengingatkan akan cinta yang takkan terganti.
Biar sepi menyelimuti langkah dan harapan,
Rindu abadi ini takkan pernah sirna.

Dalam setiap doa, namamu terucap,
Dalam hati, kau tetap menjadi nyata.
Sebab rindu yang abadi tak bisa terdamaikan,
Hingga saat bersatu dalam pelukan kasih.

Biarkan waktu berlalu dengan pesatnya,
Rindu abadi takkan pudar oleh usia.
Karena cinta sejati tak kenal batas waktu,
Dan dalam sepi, kau tetap menjadi milikku.

4. Puisi Rindu Kekasih yang Jauh

Di angkasa yang biru, kurasakan rindu yang membara,
Kekasih yang jauh, dalam benak terus terngiang.
Hati ini merindu, seperti bintang yang mengembara,
Menggapai hadirmu, dalam cinta yang tak pernah usang.

Kulihat awan berarak, menari di langit senja,
Seolah ingin menyampaikan pesan dari hati.
Rindu ini tak terbendung, bagai ombak di pantai,
Mengiringi langkahku dalam sunyi yang kelam.

Setiap bintang di malam, mengingatkan padamu,
Jarak tak meredam, asa dalam kalbu ini.
Meski kini terpisah, seperti dua lautan yang luas,
Rindu tak pernah reda, menyala dalam setiap nafasku.

Suara angin berbisik, cerita tentang cinta,
Kutitipkan doa, agar dekat kita di hati.
Walau waktu menghadang, dan rindu terus bergelora,
Keyakinan tak pernah pudar, mempertemukan kita nanti.

Kekasih yang jauh, tetaplah ada dalam mimpi,
Tiap detik menghitung, hingga kembali bersua.
Dan dalam rindu yang menyala bagai api,
Satu nama yang kusebut, selalu milikmu sejuta rasa.

5. Puisi Rindu yang Salah

Rindu ini tak semestinya hadir,
Tapi terjebak, tak bisa ku elak.
Salahkah hati, merindu yang salah?
Bagaikan angan-angan yang tak berarti.

Bukan padanya, rindu seharusnya ditujukan,
Tapi justru terhanyut pada sosok yang salah.
Dalam khayal, kusampaikan perasaan yang keliru,
Biar hampa hati ini, membiarkan rindu yang salah.

Entah bagaimana terciptanya kekacauan ini,
Antara benar dan salah, berbaur tak karuan.
Rindu yang terlarut dalam kesalahan ini,
Takkan sampai pada hakikat cinta yang sejati.

6. Puisi Rindu Dalam Diam

Dalam diam, rindu merajut cerita,
Sepi menjadi teman setia di sini.
Hatiku membara, tapi bibir terbisu,
Mengharapkanmu, dalam sunyi yang abadi.

Di setiap hembus angin yang lembut,
Bayang wajahmu hadir di benakku.
Rindu mengalun seperti melodi indah,
Menyusuri lorong hati, tak terucap.

Tiap detik berlalu, tetap terpendam,
Rindu ini, takkan berhenti merayap.
Dalam diam, kusimpan sepenuh hati,
Cinta yang tak terungkapkan dengan kata.

Hanya bintang-bintang yang tahu rahasia,
Bagaimana rindu ini mengalir tiada henti.
Dalam diam, kusampaikan doa-doa,
Semoga hadirmu kembali, dalam pelukan yang setia.

Demikianlah puisi tentang sepi dan rindu, baca juga puisi rindu tak bersuara dan puisi sunyi dihalaman lain puisibijak.com