Skip to main content

Puisi Cinta Gadis Awan Merah

Puisi Cinta Gadis Awan Merah
Puisi cinta gadis awan merah. Cinta itu sebenar sangat sederhana. cukup kita rasakan serta merealisasikannya dengan benar didalam kehidupan. lalu memberikan cinta kepada orang disekeliling kita, pada mereka yangg kita sayangi agar keindahan cinta dapat dirasakan bahwa sesungguhnya cinta itu indah

Dan cinta sejati akan muncul seiring berjalannya waktu bersama dalam duka. sebab cinta sejati tidak dapat diukur hanya dengan sebuah ungkapan sayang. karena cinta sejati tidak akan disebut sebagai cinta sejati kecuali kita sendiri yang menjadikan sejati dari cinta yang dijalani.

Cinta gadis awan merah, judul ini hanya kombinasi dari dua judu dikesempatan ini, adapun masing masing judul puisinya  antara lain.
  1. Puisi gadis awan merah
  2. Puisi apakah cinta
Salah satu penggalan bait dari kedua puisi tersebut. "Pemikiran yang berkelopak di dalam kepala masing-masing, Benarkah serupa kehadiran yang membuat seharum bunga yang bermekaran di musim semi, Ataukah setinggi gundukan salju yang beku di musim dingin". Selengkapnya dari bait ini, disimak saja puisinya berikut ini.

PUISI GADIS AWAN MERAH

Dan, sekumpulan burung-burung itu telah pergi, pantai itu menjadi sunyi, di tenggelamkan oleh lautan senja yang menghapus biru
Ombak-ombak seakan tenang, memilih diam tanpa suara
Debur-deburnya yang kini hanya lilitan panjang busa putih, yang tak meraung.
Gadis itu berdiri, di tengahan lembabnya udara pelabuhan, memangku lengan, mendekap dada, merapal sebuah senandung yang lirih serupa rintihan, di telan kegelisahan yang menyayat, tersembur jingga wajahnya yang pucat, berbalut selendang kecoklatan, selayak lautan cakrawala yang berhiaskan tipis garis-garis hitam
Sepoi angin bernuansa bisikan, repih alam yang menyampaikan pesan
Tentang keberadaan yang hilang ketika itu, menjadi tak terlihat.
Gadis itu menangis, meratap, merintih, mengais pasir, yang tiba-tiba telah terbawa ombak ke tengah lautan
Yang kini hanya menyisakan basah kasut yang tengah di pakainya.
Dan senja pun mengakhirinya, pintu pagi yang dulu terbit,
Meninggalkan jejak-jejak lembab di hati pemilik kembang merah itu
Lalu gadis itu menjadi terdiam, membisu, tak lagi berkata-kata
Suaranya kini hanya di tujukan kepada burung-burung
Dan angin-angin yang beterbangan di atas langit dan awan-awan merah.
Udara adalah nafasnya
Cuaca adalah rasanya
Dan alam adalah tubuhnya
Gadis itu menjadi batu di dalam jarak waktu yang memfosilkan keberadaan hatinya.

Hony
Mei, 29-2016


PUISI APAKAH? (CINTA)

Cinta itu tidak pernah di ragukan kedatangannya
Akan masa itu ketika,
Saat yang kepastiannya pun tentu ada
Tetapi apakah dari jenis pemikiran yang berkelopak di dalam kepala masing-masing..?(?)
Benarkah serupa kehadiran yang membuat seharum bunga yang bermekaran di musim semi
Ataukah setinggi gundukan salju yang beku di musim dingin
Dan meluruhkan seluruh daun-daun meranggas
Cinta, adakalanya beradu posisi
Menemukan dan menghilangkan
Menghangatkan dan mendinginkan
Apa yang tersentuh dan terasa seperti..
Lalu, bagaimana mempertanyakannya(?)
Cinta itu seperti apa sebenarnya?
Dan, entahlah..
Wajah seperti apa dan warna seperti apa,?
Dalam sebuah nama yang begitu banyak di dalam pencarian
Tentang makna yang tersimpan
Di dalam wadah sebuah kata, yang misteri, bernama "Cinta"
Cinta menunggu.. tidakkah ia memberikan kesempatan
Namun ketika, cinta berlari.. bukankah dengan nyata ia memberi sebuah alasan
Atas nama pemberitahuan, kepada lisan yang begitu mudah meludah
Cinta apakah api ataukah air
Hanya pertanyaan yang menjawabnya dengan, ketidaktahuan.
Apakah itu cinta?(?)

Hony
Mei, 28--2016


Demikianlah puisi cinta gadis awan merah. Baca juga karya Hany yang lain yang ada di blog ini. semoga menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.