Skip to main content

Puisi Untuk Wanita Yang Kupanggil, Dik

Puisi Untuk Wanita Yang Kupanggil, Dik
Puisi untuk wanita yang kupanggil, d. Terkadang seorang lelaki rela demi apapun hanya untuk mendapatkan perhatian seorang wanita yg dia cintai. Namun malah justru terkadang lelaki mengalami sakit hati, gara-gara ulah wanita yg hanya bisa permainkan perasaan. apakah engkau tak tahu wanita, hukum mempermainkan perasaan orang lain.

Bagi lelaki mungkin lebih mudah memecahkan teka-teki daripada memecahkan misteri hati seseorang wanita. maka dari itu wanita janganlah mempermaikan hati seorang lelaki. karena yang namanya permaian, pasti berakhir jika sudah bosan.

Untuk apa wanita diciptakan jika bukan utuk lelaki, maka jangan menyakiti lelaki, begitu pun lelaki jangan menyakiti wanita, karena karma itu berjalan.

Untukumu wanita yang kupanggil dik, satu dari empat puisinya pada kesempatan ini, salah satunya telah di ulas dengan singkat di atas tentang wanita. salah satu penggalan baitnya. "Dik Kenari cantik menyiul sepoi melagukan kisah sepinya di awal kuatrain malam beranjak terhunus, membungkam suara Dengar resah dipenghujung ketiga waktu Melucuti daun yang menghisap serpihan embun". Selengkapnya silahkan disimak saja beriku ini.

Puisi Untuk Wanita Yang Kupanggil; Dik

Menarilah, Dik!
seolah bercvmbu dengan desau angin ingin ribut
Di iringan lantang Kenari-Kenari cantik menyiul sepoi
melagukan kisah sepinya di awal kuatrain malam beranjak terhunus

Tersenyumlah, Dik!
arsirkan panorama itu pada arak-arakan awan berjelaga
Biar wajah semesta berpendar serinya, dan membagikan warna-warni pengejawantahan surgawi.

Angkat jemarimu, Dik!
tunjukkan kelentikannya dalam pelukan beku
Pasang bahagiamu, Dik!
luaskan perhatian seluruh rasa yang selalu bermusuhan dengan kebenaran.

Sidoarjo, 19-09-2015


PUISI DIK

Dik
Terus terang
Semilir ini mengingatkan aku akan dirimu
Desirnya belai rambutmu
Yang jatuh tergerai di keningmu

Dik
Terus terang
Rintik ini terus saja mengusikku
Gelitik hatiku yang merindu
Saat haru pelukmu sisakan isak tangis

Dik
Terus terang
Sepi ini sungguh merajamku
Kala kau diam membisu
Habis kata tergadai linang air mata

Dik
Terus terang
Tak berkedip mata ini memandangi
Potret usangmu yang sedikit miring tergantung
Di pojok remang peraduanku

Dik
Terus terang
Gelisahku akhirakhir ini
Tentang mimpimimpi yang kini enggan menyapa
Seolah me-layu bunga tidurku

Dik
Terus terang
Masih tersimpan rapi canda tawamu
Ku semayamkan rapat di kisi hatiku
Walau terkadang lekang coba menelusup

Dik
Terus terang
Tak terlewat sehari pun pusaramu sepi akan hadirku
Selipkan sekuntum mawar di sisi nisanmu
Berharap tidurmu lelap mewangi

Dik
Terus terang
Rambutku mulai memutih dan jiwaku mulai merenta
Bila sampai masanya ku akan penuhi janjiku
Temani lelapmu di sisi pusaramu

Adhy Saputra, 280215


Puisi Teruntuk Adik Yang Melerai Duka
Penyair Kecil

Di sepertiga malam yang membungkam suara
Dengar resah dipenghujung ketiga waktu
Melucuti daun yang menghisap serpihan embun
Hingga mulai tiada, tak nampak gurau di matanya

Siapa dia
Untuk apa dia bernostalgia di waktu malam telah
mencumbu pagi
Hanya tetesan sisa hujan beranjak pergi

Lantas untuk apa kau datang mebawa angin
Mencumbuku dengan segar yang mengakar tegar
Sampai resahpun pudar
Dan kini aku mulai tertidur menyapa fajar
Sampaikan salamku teruntuk dia yang melerai duka

Jakarta 9 Mei 2015.


PUISI DIK
HUSAIN ISMAIL

Dik,.
Aku butuh senyummu malam ini.
Hangati batinku dengan cinta yang kau punya.
Hayatku tengah letih berbalut risau.

Dik,...
Senyumlah untukku sekali lagi.
Lupakan problema yang kunci tawamu.
Cukuplah engkau tersenyum,ku tahu kau tak mampu tuk tertawa kali ini.

Siang tadi peruntunganku sedang tak baik.
Hingga malam ini.
Permintaanmu tiada terkabul.

Bukanlah sebentuk dusta ingkari janji.
Hanya nasib terlalu jauh untuk ku raih.
Senyumlah,....
Biar lenyap segala sesalku.

JAKARTA,121116, HUSAIN ISMAIL.
------

Demikinalah puisi untukmu wanita yang kupanggil dik. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.