Skip to main content

Puisi Waktu Ke Waktu

Puisi Waktu Ke Waktu
Puisi waktu ke waktu. Waktu mempuyai arti dalam kelas nomina atau kata benda sehingga kata waktu bisa menyatakan nama seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan dan partikel yaitu kata yang tidak tertakluk pada perubahan bentuk serta hanya berfungsi menampilkan unsur yang diiringinya. jadi pengerti waktu adalah seluruh rangkaian saat ketika proses, perbuatan, atau keadaan berada atau berlangsung

Berkaitan dengan kata waktu dibawah ini puisi berjudul tentang waktu, adapun masing masing judul puisinya antara lain.
  1. Puisi waktu ke waktu
  2. Puisi tabu, pencuri waktu
  3. Puisi waktu
Salah satu penggalan bait dari ketiga puisi tentang waktu tersebu. "Dari masa kemasa engkau berjalan .Mengisi disetiap bentuk pun warna. Awalmu tiada diketahui Mengintai mengendap Seruan hati berucap. sahara yang tandus Berkelakar di sudutsudut kota mati Tersapu bayu yang menderu Melenggang pergi menjauh hapus jejakjejak hati Yang merindu". Selengkapnya dari bait ini, disimak saja puisinya berikut ini.

PUISI WAKTU KE WAKTU

Kau yang datang..
Kau yang pergi.
Dari masa kemasa engkau berjalan .
Dari waktu ke waktu engkau menuju.

Dari Berbagai rupa.
kau menjelma..
Dari berbagai wujud .
kau menjadi.

Sebagai debu .
Dirimu suci.
Sebagai tanah.
Dirimu gagah .

Kau yang selalu ada.
Mengisi disetiap bentuk pun warna.
Awalmu tiada diketahui
Akhirmu bukan pada mati


PUISI PENCURI WAKTU

Lelaki pencuri waktu
Datang sepagi itu
Dikala fajar merayu

Mengintai mengendap-endap
Saat malam pun menguap
Sentuh pucuk pagi melahap

Seruan hati berucap
Jangan lakukan kerap
Namun rasa meluap

Kau,
Taburkan aroma madu
Pada sepondok cinta yang tabu

HONY
PLB. 140415


PUISI WAKTU

Kalaulah boleh ku berharap
Pada waktu
Sudilah kiranya diri mu
Luangkan sejenak silam mu
Sebentar saja
Ya hanya sebentar saja
Di ujung senja tepian telaga
Sebelum kabut merendah
Cumbui riakriak airnya
Dan sang surya enggan berlamalama
Lembayung kan senja nya di ufuk barat

Silam mu
Kenangi tembang masa
Pelipur usang berbalur debu
Beterbangan
Di panasnya sahara yang tandus
Berkelakar di sudutsudut kota mati
Tersapu bayu yang menderu
Melenggang pergi menjauh
hapus jejakjejak hati
Yang merindu

Pada awal beranjak dulu
Jika pun harapku berlebih
Sudilah kiranya diri mu
Tangguhkan malam untukku
Biar ku hitung dulu

Berapa banyak yang tlah hilang dari diriku
Berapa banyak yang tercecer dari asaku
Berapa banyak kenangan menyita masaku
Berapa banyak senyuman yang kau berikan untuk ku
Berapa banyak air mata yang kau linangkan dalam tangisku

Berapa banyak lagi
Harapan yang kan kau imingkan dalam mimpiku
Puaslah hatiku
Ketika lirih kau bisikkan
“temani diriku seiring berjalannya waktu”
-----------

Demikianlah puisi waktu ke waktu. baca juga puisi puisi yang lain yang ada di blog ini, semoga menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.