Skip to main content

PUISI SEPERCIK EMBUN KERINDUAN

PUISI SEPERCIK EMBUN KERINDUAN
Puisi sepercik embun kerinduan. Kerinduan adalah daya pikat dari perjalan cinta yang perlu diolah agar dapat menjadi kerinduan yang mengarah kearah yang positif, bukan menjadi penghancur kehidupan dari perjalanan cinta yang telah di tempuh dua orang yang terpikat asmara. sebab terkadang kerinduan itu jika tak diolah dengan pikran sehat, maka dapat menjadi malapetaka,

Bila kerinduan dirasakan secara mendalam akan didapati kerinduan sebagi perpaduan keinginan dan hasrat cinta karena adanaya kasih sayang. Kerinduan yang murni selalu terarah pada satu-satunya pribadi yang abadi, dimana rindu bisa ditemukan oleh orang bersungguh-sungguh merindukan karena karena cinta, bukan karena hal yang lain.

Dan ketika dalam bayang bayang rinndu daya kerinduan tersebut perlu diwujudkan pada kehendak untuk mengambil keputusan atau keinginan melakukan pertemuan, karena pertemuan adalah tindakan dari kerinduan dengan adanya cinta

embun

Sepercik embun kerinduan, satu dari dua puisi kerinduan dkesempatan ini adapun masing- masing judul puisinya antara lain.
  • Puisi sepercik embun kerinduan
  • Puisi kerinduan setelah gersang
Salah satu penggalan bait dari kedua puisi kerinduan mendalam tersebut. "akan menjadi akhir dari keburukan yang mensucikan segala ahklak dari kemunafikan membasuh segala khilaf dalam kalbu lewat tetes", Selengkaonya dari bait ini, disimak saja puisi kerinduannya berikut ini.

PUISI SEPERCIK EMBUN KERINDUAN

Hangat..
itulah yang terasakan
pada lembab dinihari

Setirai kabut pun menjadi saksi
sapaan merdu kata hati
bangunlah dari mimpi

Sahur..sahur..
Ramadhan menyambut lagi
pada tahun ini, mari kita berpuasa kembali

Malam pun berganti riang
ketika takbir berkumandang
idul fitri pun sebentar kemudian datang

Mari..mari..
hindarkan segala mara dalam jiwa
kita sambut awal puasa dengan senyum ibadah pahala

Semoga awal keindahan ini
akan menjadi akhir dari keburukan
yang mensucikan segala ahklak dari kemunafikan

Dan,
membasuh segala khilaf
dalam kalbu lewat tetes
sepercik embun kerinduan

H.S
PLB 180616


PUISI KERINDUAN SETELAH GERSANG

Di tengah hamparan kayu-kayu kering yang terhempas kisah kelam
Aku yang terdiam hinggap di kuncup bunga malam
Bersandar pada sehelai sinar bulan, merenung menatap kosong dalam lorong jejak hitam

Berharap pada sang takdir cinta yang menggantung di langit kehidupan
Datang bawakan setetes cinta suci pada sisa napas ini
Agar aku bisa melukis kembali indahnya kama pada sepasang merpati
Hingga bumi memejam abadi...

Tangerang, 26/09/2015
------

Demikianlah puisi Sepercik embun kerinduan. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.