Skip to main content

Puisi ada apa tidakkah

Puisi ada apa tidakkah
Puisi ada apa tidakkah. Bila kubelai mesra daundaunmu, Tentu saja kumalu karena kau berniat hina, Maka mengatuplah daundaunku menjaga kehormatannya, ternyata mereka tak lagi seia sekata, Lantas gerangan apa yang melanda.

Ada apa tidakkah, judul ini hanya kombinasi dari dua puisi di kesempatan ini, adapun masing masing judul puisinya antara lain.
  1. Puisi tidakkah
  2. Puisi ada apa
Bagaimana cerita dan makna di balik rangkaian bait kedua puisi tersebut, untuk lebih jelasnya silahkan disimak saja puisinya berikut ini.

PUISI TIDAKKAH?

Aku terlahir dari rahimrahim yang terkista
Menangisi benih yang kau semaikan
Dari seonggok tanah berlumpur
Lumuri jabang dengan darah kotormu

Bukankah aku darah dagingmu?
Buah cinta yang kau tanam
Nista yang kau cipta dosa yang kurasa
Desah yang kau gumam rintih kuderita

Adakah buas tak mengenal rasa?
Sungguh singa menggeleng kepala
Taring dan cakar lentik membelai
Dalam hangat mantel bulunya

Adakah jijik tak mengenal cinta?
Mengerat tikus tersinggung dibuatnya
Dalam goronggorong pengap dan gulita
Bawakan remah roti bagi anakanaknya

Adakah malu engkau mimosa pudica?
Bila kubelai mesra daundaunmu
Tentu saja kumalu karena kau berniat hina
Maka mengatuplah daundaunku menjaga kehormatannya

Tidakkah terhina engkau mahluk sempurna?
Kotori tangantanganmu berlumur nista
Tidakkah kau dipermalukan lenguhan kerbau?
Walau berkubang di lumpur tetap memandikan anakanaknya
________
Tidakkah?
Tanya jabang bayi dalam tangisnya

Adhy Saputra, 020315


PUISI ADA APA?

Ada apa dengan nasi dan tempe?
Oh ternyata mereka jarang terlihat semeja makan
Lantas apa gerangan penyebabnya?
Oh mungkin belum diimpor dari negeri tetangga

Ada apa dengan padi dan petani?
Oh ternyata mereka sedang berduka
Lantas gerangan apa yang melanda?
Oh mungkin mereka sedih kehilangan lumbunglumbungnya

Ada apa dengan minyak tanah dan air tanah?
Oh ternyata mereka berbeda keadaannya
Loh koq bisa begitu?
Oh mungkin minyak tanah sukar didapat dan air tanah tak lagi di dalam tanah

Ada apa warga desa dengan kampung halamannya?
Oh ternyata mereka tak lagi seia sekata
Lantas gerangan apa yang melanda?
Oh mungkin kampung halaman tak lagi mencukupi mereka

Ada apa kota dengan pemintaminta?
Oh ternyata sebenarnya mereka teman sebaya
Loh koq bisa begitu?
Oh mungkin karena kota mengundang mereka menginap di bawah cakarcakarnya
__________
Ada apa kalian banyak tanya?
Oh maaf kami bertanya karena tak ada lagi yang tersisa

Adhy Saputra, 110315
--------------


Demikianlah puisi ada apa tidakkah. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.