Skip to main content

Kumpulan Puisi Pilu | Puisi-Puisi Mengharukan

Kumpulan Puisi Pilu | Puisi-Puisi Mengharukan
Kumpulan puisi pilu. Kata pilu biasa diartikan hati yang sangat sedih. pilu juga dalam kamus bahasa indonesi artinya terharu. "kata yang biasa digunakan dengan kata pilu, sungguh kuterharu dan pilu. sungguh tersasa pilu". berarti sangat sedih.  sinonimnya kata pilu duka, gundah, murung dan lain -lain sebagainya.

Kata pilu mempunyai arti dalam kelas adjektiva atau kata sifat sehingga pilu biasa mengubah kata benda atau kata ganti, umumnya dengan menjelaskannya atau membuatnya menjadi lebih spesifik atau khusus.

Berkaitan dengan kata kata pilu, di bawah ini, ada lima judul puisi tentang pilu. semua menceritakan tentang pilu. adapun masing masing judul puisinya antara lain.
  1. Puisi pilu
  2. Puisi embun pilu
  3. Puisi dalam pilu
  4. Puisi senada pilu
  5. Puisi pilu II
Salah satu penggalan bait bait dari kumpulan puisi pilu tersebut. "Pilu terseret arus hingga pupus, Aku rapuh dalam melodi pahit, Tenggelam dalam irama syair pilu Bayangmu datang tiada jemu mengejar mentari."

Apakah anda mencari kata kata pilu atau puisi pilu hingga sampai di halaman ini, Untuk lebih jelanya silahkan disimak saja puisi pilu berikut ini,

PUISI PILU

Kata indah bukan milikku
Kata manis itu juga bukan aku
Sajak,nada, simfoni lembut itu juga bukan aku
Bukan....bukan,, semua bukan aku

Aku adalah syair pilu
Aku juga adalah tangis pilu
Aku nada dalam gema sayatan pilu
Aku hembusan nafas yang membakar

Jalanku lurus tapi tak mulus
Aku terseret arus hingga pupus
Aku rapuh dalam melodi pahit
Tenggelam dalam irama syair pilu

Aku,,, menikmati indah hidup dalam kepiluan
Aku adalah perih
Aku adalah sayatan pilu
Aku juga hidup dalam derita tak berkesudahan
Aku syair putus asa,biar berlalu tanpa asa

Bontang,Des 2014


Puisi Embun Pilu
Oleh : Imam Abdullah El-Rashied

Sendu...
Senyap yang menumpuk Rindu
Sedang Hati terus menunggu
Bayangmu datang tiada jemu
Di kala petang dan pagi bertemu
Sedangkan dedaunan meneteskan embun-embun Pilu

Berlari...
Di atas ombak aku berlari
Kaki terluka mengejar mentari
Terjepit sepi aku sendiri
Di atas Rindu aku berdiri

Diam...
Hatiku resah hanya berdiam
Hari-hari terpisah terselubung malam
Merintih senja semakin kelam

Tarim, 12 Juni 2015


PUISI DALAM PILU

Terbungkus kesepian yang tak berujung
Malamku selalu berpayung mendung
Berselimutkan cahaya kegelapan
Berbiaskan luka kepedihan

Engkau yang telah pergi
Tanpa peduli tentang perasaan
Pergi bersama keangkuhan
Tinggalkan aku dalam kerapuhan

Hanya bisa mengenangmu
Membaca kembali aksaramu yang kau rangkai untukku dulu
Meresap rasa ngilu memerang pilu
Kala bait indah terbaca mataku

Hanya bisa diam
Walau hati menjerit sakit
Tetap bungkam
Meski terasa pahit

Lintang Kejora
10042015


PUISI SENADA PILU
~putrie~

Sekejap ku kerjapkan mata.
Perlahan namun pasti.
Gundah meluncur di plataran hati.

Terima kasih telah mencintaiku.
Terimakasih telah menyayangiku.
Meski kini kau hancurkan sekerat mimpi.
Yang dulu pernah menghiasi lelapku.

Senada pilu ini tak mungkin terganti.
Bersama gemerlap tawa yang engkau bawa.
Pernahkah aku meminta padamu..?
Bangunkan aku sebuah istana.

Tidak...
Aku tak pernah meminta gelimang harta.
Aku tak pernah mengharap segudang permata.
Aku hanya ingin kau setia.
Menemaniku sampai akhir hidupku.

Gemetar kaki melangkah.
Gemetar jiwa tertatih.
Akan kucoba tegar menapak.
Di sisa puing pengharapan yang makin berserak.


PUISI PILU

Biru, apakah benar itu warnamu
sedang mendung kelabu masih mesra
bergelayut tak henti-hentinya
mencumbu dikau kekasihku

Dan nampak kaca-kaca bening mulai retak
di pipiku gerimis mendetak
aku bumi
sungguh terlalu kau selingkuhi
berulang-ulang kali
tiada henti

Tapi jelas jawabmu hanya diam
membujur raga kaku
di atas ubun-ubunku
bahkan kau seperti sembunyi
tak mampu lagi mengilhami

Mentari seberapa jauh kau kan berlari
sedang sinarmu sebentar lagi
di telan malam melegam-legam
sontak cara pandangku menghitam

Aku cemburu
apa yang sedang kau lakukan di belakangku
kekasih, apakah kau tak mau mengerti kepiluanku ini
sedang benih ini masih menyatu
memanggil namamu
hanya namamu
kenang piluku

BKA
Batavia, 150915

Demikianlah kumpulan puisi pilu, baca juga puisi puisi yang lain yang ada di blog ini,  semoga puisi tentang pilu diatas dapat menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.