Skip to main content

Puisi Aku Tetap Menemanimu | Puisi Tentang Cinta

Puisi Aku Tetap Menemanimu | Puisi Tentang Cinta
Puisi aku tetap menemanimu. Jika memaknai judul ini dapat diartikan sesorang yang taat atau teguh pada pendiriannya., Sebaimana di ketahui kata menemani artinya selalu mengiringi atau menyertai.

Jadi aku tetap menemani, adalalh ucap seseorang yang tidak udah terpengaruh dengan keadaan, karena keteguhan hatinya makanya tetap menemani, bagaimana puisinya silahkan disimaka saja setelah ulasan ini.

Ada dua puisi campuran di kesempatan ini, adapun masing masing judulnya antra lain.
  • Puisi aku tetap menemanimu
  • Puisi kenangan kesenangan wejangan
  • Puisi aku tetap menemanimu II
  • Puisi aku tetap menemanimu III
Salah satu penggalan bait dari kedua puisinya. "Sandiwara dan pᥱrmainan Ketika dunia mentertawakan, Ketika penduduk bumi saling menghujam, Aku tetap disini, Mengharapkan kau kembali kesini, Bersama lagi dalam hal suasana berbeda". Selengkapnya dari bait ini, disimak saja puisinya berikut ini.


Puisi Aku Tetap Menemanimu

Ketika langit pun menangis
Ketika gunung meltus penuh dengan emosi
Ketika bumi pun dengan guncangan yang meluluh lantahkan isi bumi
aku hanya bisa diam disini...

Saat panas mentari menamparku
Saat hembus angin mencibirku
Saat rintik air hujan mentertawakanku..
Aku pun tetap disini

Ketika urusan dunia melalaikan
Ketika urusan dunia penuh dengan sandiwara dan pᥱrmainan
Ketika dunia mentertawakan..
Ketika penduduk bumi saling menghujam...
Aku tetap disini menemanimu
Meski raga tak kuat menjagamu......


Puisi Kenangan Kesenangan Wejangan
Karya : Hang

Selalu ada kenangan dalam bersama
Selalu terasa jika berpisah
Selalu ada hiburan
Selalu ada wejangan

Masa kini adalah sekarang
Masa lalu adalah kemarin
Masa depan adalah besuk
Waktu selalu cepat berlalu

Waktu yang dihadapi selalu masa kini
Terlalu cepat kalau dirasa
Terlalu cepat kalau dipikir
Angin begitu berlalu cepat

Hujan turun tengah malam
Dingin menggantikan suasana panas
Mengharapkan kau kembali kesini
Bersama lagi dalam hal suasana berbeda

Pagi nan sejuk
Sajak ini kubuat
Sejak turun gerimis lebat hingga agak berhenti
Selamat pagi selamat sampai tujuan

Kini sendiri lagi
Tak ada ocehanmu
Tak ada tangisanmu
Tak ada kebersamaanmu

Aku sudah biasa
Aku merasa kehilangan
Namun itu suasana biasa
Dan itu sangat biasa tak ada yang berbeda dengan yang lalu lalu

Wejanganmu
Kesenangan bersamamu
Kenangan bersamamu
Tak terlupakan

Purworejo, 27 Desember 2014


Puisi Aku Tetap Menemanimu

tidak masalah jika banyak orang membencimu
aku tetap di sampingmu
menemanimu apapun taruhannya
tidak masalah bila banyak cibiran menyakitimu
aku akan berusaha untuk selalu siap menghapus air matamu
sayangnnya itu semua hanyalah masa lalu
walaupun aku peduli padamu

apakah kau peduli padaku
baiklah
lupakan masa lalu itu
biarkan dihembus waktu
biarlah kenangan itu jatuh ke gelapnya ingatan
aku masih memiliki yang lebih berharga darimu
kita menyebutnya keluarga


Puisi Aku Tetap Menemanimu

Aku ingin kau disini saja
Mumpung aku dan puisiku masih ada
Mumpung aku masih diriku yang kau cinta
Mumpung aku masih ada di dunia
Mumpung aku masih jadi pengangguran termanis yang pernah ada
Mumpung aku belum terserang amnesia

Menemanimu di kala apapun yang kau rasa
Menemanimu selama aku bisa walau bukan dengan cara kita yang biasa
Menemanimu lewat kata kata dan kita sadar hanya bisa sebatas itu saja
Namun sebenarnya kita ada untuk saling menjaga
Menjaga agar api semangat hidup kita sama sama tetap menyala

Mari sini dan nikmatilah diksi2 dalam puisiku yang bercerita
Tentang kehidupan dunia yang kadang membuat kita tertawa
Mentertawakan diri kita dalam suka dan dukanya
Agar kita yang gila ini tetap waras menjalani hidup, apapun masalah dan rasa yang kita punya
Aku ingin kau disini saja
-------------------

Demikianlah puisi aku tetap menemanimu, Simak/baca juga puisi yang lain di blog ini, semoga menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.