Skip to main content

Puisi Rasa Di Pintasan Malamku

 Puisi Rasa Di Pintasan Malamku

Puisi dan kata bijak, Puisi rasa di pintasan malamku. pemandangan beberapa anak gadis berlari saling berlomba memenangkan hati kemudian sang ibu membalas dengan tersenyum sambil sekali teringat pekerjaan rumah.

Pragraf diatas salah satu penggalan bait dari dua puisi yang dipublikasikan blog puisi dan kata bijak di kesempatan ini.

Dan rasa di pintasan malamku adalah kombinasi dari dua puisi yang diterbitkan puisi dan kata bijak.

Adapun masing masing judul puisinya antara lain:

  1. Puisi mansion di pintasan malamku
  2. Puisi rasa

Dua puisi menceritakan hal hal tertentu seperti pada masing masing judul puisinya.


Puisi Rasa Di Pintasan Malamku

Bagaimana cerita puisi dan makna puisi di balik rangkaian bait bait kedua puisi tersebut, untuk selengkapnya silahkan disimak saja puisinya berikut ini.


PUISI MANSION DI PINTASAN MALAMKU

ada dingin tenang dan kelautan
desau angin dalam desir jamuan alam
di temu dan pisahnya dua muson
ah, pantai sekali di sini
menghirup udara keasinan
lamunanpun tetap tampak nyaman

dua gedung menjulang tinggi
disatukan lantai tiga; badan pengelola
nyiur melambai menepikan gundah
diikuti pemandangan beberapa anak gadis berlari
saling berlomba memenangkan hati
kemudian sang ibu membalas dengan tersenyum
sambil sekali teringat pekerjaan rumah

di tengah podium nan sama tinggi
mereka berjalan perlahan tapi pasti
sebentar sebentar mereka bertahan
bukan energi dari perhiasan yang bisa merusak lapisan ozon
atau rasa iba khalayak pada seorang kakek di media hari ini

mereka bertahan karena keindahan
sebelum kemudian pamit untuk pulang
dan berjanji akan datang kembali

oh, ya sebelum pergi
mereka sempat menitip pesan
kuasa Tuhan jangan pernah dibungkam

Ancol Mansion, 03 November 2016
Pena Omega


PUISI RASA

Seperti dahulu; aku ingin sekali takluk padamu. Di mana kita bercerita tentang kerikil-kerikil kecil pinggir jalan, dan sebuah batu besar di tengahnya. Sesekali bersenandung lagu-lagu melow saat hujan malam minggu tiba.

Tolong! Kembalikan rasa itu segera. Rasa yang kau bawa. Pada pipi merah merona, degup yang tiada henti-hentinya, hingga senyuman-senyuman kecil sebelum aku tertidur. Di mana kau sembunyikan ia? Rasa yang sangat kurindukan.

Kau tahu! Aku sungguh kehilangan. Bukan! Bukan kehilanganmu, tapi rasa itu. Rasa sedikit resah menunggu detik-detik waktu pukul tujuh. Rasa ketika duduki bangku di tengah taman sambil menghitung satudua daun yang jatuh terbawa oleh angin.
Kembalikan ia. Sungguh! Aku kehilangannya.

Di lugu yang terbawa, 29 Oktober 2016
Pena Omega


Demikianlah puisi rasa di pintasan malamku. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.