Skip to main content

Puisi Kangen Kamu yang Jauh Disana | Puisi- Puisi Tentang Kangen

Puisi Kangen Kamu yang Jauh Disana | Puisi- Puisi Tentang Kangen
Puisi kangen kamu yang jauh disana | Puisi - puisi tentang kangen. Kangen bisa mengacu pada beberapa hal seperti perasaan, perasaan rindu yg mendalam pada seseorang atau sesuatu yg sudah lama tak ditemui. istilah rindu dan kangen mempunyai perbedaan yang dapat dikatakan sesuai dengan momennya masing-masing. kangen tidak harus dikatakan ketika dalam situasinya seperti rindu yang menyayat hati.

Mengucapkan kata kangen berarti lagi teringat pada pasangan ketika sedang beraktivitas , jadi tak mesti dengan momen tertentu, seperti ketika merasakan rindu. jadi dapat di katakan kata kangen adalah sekejap salam rindu, sedangkan rindu adalah persaan yang sangat ingin bertemu dan berjumpa atau melihat sesuatu hal dikangeni.

Berkaitan dengan kata kangen berikut ini  adalah kumpulan puisi kangen atau puisi bertema kangen bagaimana cerita kangen dan rindu pada kumpulan puisi tentang kangen tersebut, untuk lebih jelasnya, selengkapnya disimak saja puisinya dibawah ini.

PUISI AKU KANGEN

Hai si anak langit yang liar
Mulutmu liar otakmupun liar
Tak terkendali
Kau panggil aku bʌngsat
Pernah juga kau panggil aku tʌi
Tapi yang paling sering aku kau panggil Jelek
Padahal aku cantik.
Entah kamu yang liar atau aku yang g0blog
Yang jelas aku kangen.


PUISI SUNGGUH AKU KANGEN
Oleh: Nur Arif Junaedi

Doa, kupandang langit, Ibu aku kangen.
Kau tiada kala aku masih SMP.
Rasanya separo hatiku hilang.
Pagi hampa tanpa belaimu kala kau bangunkan aku.
Dapur sunyi gurauan kala aku membantumu menyiapkan sarapan.
Tiada lagi yang merapikan dasi dan berpesan hati-hati kala kuberangkat sekolah.
Tiada lagi dekap rindu yang menyambutku kala lelah kupulang sekolah.

Ibu aku kangen.
Tiada sudah lembut nasihatmu, senyum teduhmu, kala kau gembleng aku di malam menjelang tidur.
Tiada sudah api semangatmu kala kau bakar aku dengan sorot mata tegasmu yang mengajariku ketegaran menghadapi kegagalan.
Pagi, siang, sore, malam, aku kehilangan ringan langkahmu.
Kau sosok teguh yang membimbingku mandiri, Ibu.
Aku kangen cahaya penerangmu.
Sungguh aku kangen, Ibu, sungguh aku kangen.


Puisi Kangen

Terjaga ku diujung Pagi
Segera,
Dingin menyamputku
Memelukku erat tubuhku
Membelai Halus naluriku.

Masih jelas terlihat
Senyum simpul terakhirmu
Lirih nan sendu kata mu,
Sulit ku terima dengan Akal sehat.

Semua seperti mimpi buruk
Saat kuterbangun oleh
Memori yang begitu pilu
Menikamku bahkan menelanku utuh
Oleh ketidakberdayaan
Saat kau pergi
Tuk selama nya

Sempat ku menggerutu
Bah kan menjerittttt
Dalam kebisuanku

Waktu telah berlalu sepuluh tahun
Namun aroma tubuhmu
Selalu menyapa Pagi ku
Hangat nya nafasmu
Masih terasa dikeningku

Banyak Hal yg kulalui tanpamu
Seruanmu membangkitkan gairah hidup
Ber tahan dengan keterbatasan
Mencoba menutup lubang yang terkoyak
Menggali yang terkubur
Dan menggapai yg belum terpetik

April adalah Bulan yang tak ingin ku lewati
Namun Bagaimana bisa?
Rindu ku tak pernah sirna
Untukmu
Rindu ku tak kan pernah
Berakhir

Anna
Singapore 01.04.16 05:15


Demikianlah Puisi aku kangen. baca juga puisi puisi yang lain tentunya di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya, bila menurut anda menarik... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.